PROSES
PERANCANGAN DATABASE
Sistem Daur Hidup Aplikasi Database
1. Pendefinisian
Sistem
ð Pendefinisian
dari ruang lingkup system database, pemakainya dan aplikasinya
2. Perancangan
Database
ð Perancangan
model konseptual database
ð Perancangan
model logika database
ð Perancangan
fisik database
3. Implementasi
ð Pembuatan
file database
ð Penerapan
aplikasi perangkat lunak
4. Pengisian
dan konversi data (loading)
ð Pengisian
data ke dalam database
ð Pengkonversian
data dari file lama ke file baru
5. Konversi
Aplikasi
ð Aplikasi
Software dari system lama ke system baru
6. Testing
dan Validasi
ð Sistem
baru di tes dan di validasi
7. Operasi
ð Pengoperasian
system database dan aplikasinya
8. Monitoring
dan Pemeliharaan
ð Pengontrolan
dan pemeliharaan
Perancangan Database
Perancangan
database akan mendukung pengoperasian-pengoperasian dan tujuan dari organisasi
Tujuan
Perancangan Database
Ø Untuk
menyajikan data dan hubungan antar data yang diperlukan oleh pemakai dan
aplikasi
Ø Untuk
mempermudah pemahaman informasi
Ø Untuk
melengkapi model data yang mendukung transaksi-transaksi yang diperlukan
Ø Untuk
mendukung proses permintaan dan performance seperti waktu respon, waktu proses
dan tempat penyimpanan
Fase-fase
dari proses Perancangan Database
- Pengumpulan dan analisis permintaan
- Perancangan model konseptual database
- Pemilihan DBMS
- Perancangan model logical database
- Perancangan fisik database
- Implementasi database
Fase-1. Pengumpulan dan analisis
Permintaan-permintaan
Fase
ini meliputi pengumpulan dan analisis permintaan dari para pemakai maupun area
aplikasi.
Aktifitas-aktifitas
yang dilakukan dalam fase ini:
ð Mengidentifikasikan
kelompok dari pemakai dan area aplikasi
ð Mempelajari
dokumen-dokumen yang ada
(bentuk-bentuk formulir, laporan, aturan-aturan)
ð Menganalisis
lingkungan operasional dan pemrosesan permintaan
ð Mengadakan
questioner dan interview
Fase-2. Perancangan Model Konseptual Database
ð Fase
ini meliputi penyajian data dan hubungan-hubungannya yang disimpan dalam
database
ð Model
data ini terpisah dari detail implementasi seperti DBMS yang digunakan, program
aplikasi dan perangkat kerasnya.
Pada fase ini dilakukan 2 aktifitas:
a. Perancangan skema konseptual
Aktifitas- aktifitas yang dilakukan:
ð Mengidentifikasi
tipe entity, atribut-atributnya serta keterhubungan antar entity
ð Menentukan
key dari atribut-atribut tersebut
ð Menentukan
cardinaliti ratio dan participation constraint
ð Bila
diperlukan ditambahkan spesialisasi atau generalisasi
Terdapat 2 macam pendekatan:
- Perancangan
skema tersentralisasi
ð Semua
permintaan user dan aplikasi dirancang menjadi satu kesatuan. Autorisasi
tersentralisasi oleh DBA.
ð DBA
bertanggungjawab penuh dalam perancangan
ð Diperlukan
perancang database yang ahli dan memahami permintaan-permintaan untuk setiap
pemakai
- Perancangan
skema integrasi
ð Setiap
kelompok pemakai dapat merancang database meraka sendiri-sendiri
ð Setelah
skema konseptual database terbentuk, proses integrasi dilanjutkan oleh DBA
ð Pembentukan
entity-entity, atribut-atribut dan domain harus jelas dan seragam pada setiap
user group
Strategi-strategi pada perancangan skema:
- Top
Down Strategi
ð Perancangan
dimulai dari pendefinisian tipe-tipe entitynya terlebih dahulu, setelah itu
dilanjutkan dengan ketehubungannya beserta atribut-atributnya
ð Pendefinisian
tipe entity dari lebih tinggi ke tipe yang lebih rendah. Contoh : menggunakan
spesialisasi
- Bottom Up Strategi
ð Perancangan
dimulai dari pendefinisian atribut-atribut terlebih dahulu, setelah itu
dilanjutkan dengan keterhubungannya beserta atribut-atributnya
ð Pendefinisian
tipe entity dari lebih rendah ke tipe yang lebih tinggi. Contoh : menggunakan
Generalisasi
- Inside-Out Strategi
ð Special
kasus dari Bottom Up Strategi dimana difokuskan ke konsep-konsep utama baru ke
konsep lainnya.
- Mixed Strategi
ð Gabungan
dari Top Down dan Bottom Up Strategi
- Perancangan
transaksi
ð Transaksi
merupakan represantasi dari aktifitas-aktifitas terhadap database
ð Perancangan
transaksi harus disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai dan area aplikasi
Kegiatan-kegiatan
dalam perancangan transaksi pada tingkat konseptual meliputi:
ð Mengidentifikasi
input/output
ð Mengidentifikasi
fungsi transaksi
Jenis-jenis
Transaksi:
v Retrieval
transaksi
Transaksi yang mencari data untuk menampilkan laporan pada layer
v Update
transaksi
Transaksi untuk menambahkan, menghapus dan memodifikasi record-record di
dalam database
v Mixed
transaksi
Transaksi untuk mencari data sekaligus untuk update data
Fase-3. Pemilihan DBMS
Terdapat
dua faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan DBMS :
1. Faktor teknik
ð Pendefinisian
primary key, foreign key, tipe data dan domain
ð Tersedianya
control integrity, mekanisasi view, kamus data dan kemandirian data
ð Tipe-tipe
model data yang tersedia
ð Pemeliharaan
struktur file
ð Kemudahan
reorganisasi, indexing
ð Tersedianya
kompresi data
ð Bahasa
query yang tersedia
ð Tersedianya
system interface
ð Multi
user diperbolehkan
ð Tersedianya
backup dan recovery
ð Tersedianya
pengontrolan konkurensi
ð Tersedianya
penanganan deadlock
2. Faktor ekonomi
ð Perkiraan
biaya yang dibutuhkan : software, pemeliharaan hardware, training, operasi dsb.
ð System
yang lebih familier dengan personal-personalnya
ð Kemampuan
pelayanan vendor (penjual)
Fase-4. Perancangan Model Logikal database
Didalam
fase ini ada 2 kegiatan:
- Pemetaan
system independent (Tansformsi)
ð Pemetaan
dari ER (entity relationship) diagram ke bentuk database yang dipilih
ð Jenis-jenis
model database adalah relasional, hierarki, jaringan dan object oriented
- Penyesuaian skema ke DBMS
ð Kita
harus menyesuaikan skema yang diperoleh ke bentuk database yang dipilih, karena
setiap database mempunyai model data yang berbeda
ð Bila
database yang dipilih adalah database relasional, maka relasi harus
dinormalisasikan terlebih dahulu
Fase-5. Perancangan Fisik Datase
Perancangan
fisik database meliputi :
ð Perancangan
aturan integrity
ð Analisis
transaksi
ð Pemilihan
organisasi file
ð Pemilihan
indekx
ð Pengontrolan
redudansi
ð Perancangan
view untuk pemakai
ð Pemberian
hak pengaksesan untuk pemakai
Beberapa
petunjuk dalam pemilihan database secara fisik:
1. Respon
Time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan
untuk menjalankan suatu tanggapan
2. Space
Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan
struktur-struktur jalur akses
3. transaction
throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses permenit oleh system
database, dan merupakan parameter kritis dari system transaksi (missal:
digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll)
Fase-6. Implementasi Sistem
Database
ð pembentukan
database file
ð pengisian
data
ð konversi
data (bila perbaikan system lama)
ð implementasi
transaksi database
ð testing
dan validasi
0 komentar:
Posting Komentar