Tiga
hari sudah aku menghabiskan waktu disini. Meski orang tuaku dan ka neo berganti
menjagaku. Aku sudah ingin sekali pulang ke rumah. Vidi juga beberapa kali
datang membawakan buah-buahan dan boneka. Desy datang dengan menangis karena
merasa bersalah kepadaku. Puspa yang tak kalah diamnya. Anehnya Vidi, desy, dan
puspa tidak pernah datang bersamaan. Aku tidak mengerti kenapa. Vidi juga
sering datang di jam-jam kuliah. Aku menegurnya
dan menyuruhnya untuk masuk kuliah tapi dia tidak mau mendengarnya.
Kudengar deritan pintu kamarku, seseorang masuk, entah
itu siapa. “eh si cantik udah di kursi roda” ka neo
mencubit pipiku dari belakang. Ternyata ka neo.
“taraaa”
dia memberikan seikat bunga mawar seperti hari-hari sebelumnya. Hari ini
warnanya banyak setelah merah, putih, dan sekarang berbagai warna.
“liat
siapa yang kaka ajak” ka neo membalikkan kursi rodaku.
“surprise...”
kila dan yang lain masuk kedalam ruanganku.
“kaliaan...”
aku kesenangan, menengok ke arah ka neo, senang sekali karena dia mengajak
teman-temannya kesini.
“ini... kaka bawain anime
yang banyak biar kamu ga bosen di ruangan” ega memberikan sebuah harddisk kepadaku. Kila
mengambilkan leptop yang duduk manis di meja.
Kila
juga menaruh buah-buahan dan banyak cemilan dimejaku.
“udah
kaya pada mau nonton di bioskop
aja?”
“bioskopnya
pindah tayang ke ruangan 9b” ka ega menanggapiku.
“waaa
si ega curang nih.. gue aja belum dikasih jeni udah dikasih duluan” fasya
protes.
“lu
mah gampang. Yang penting kan jenii.. jenii...” kila bersuara aneh sambil
berusaha mendekatiku ingin memelukku.
“eh!
Jaga jarak” ka neo menghalangi kila.
“ha
ha ha” ruanganku menjadi ruangan yang paling berisik hari itu.
“o
iya jeni.. tadi anak-anak yang lain pada nitip salam buat kamu. Katanya semoga
kamu cepet sembuh. Mereka lagi pada sibuk sama urusan kerjaan, jadi ga bisa
dateng”
“iya
gapapa ka kila.. ini aja aku udah seneng banget”
“kalo
gitu kamu cepet sembuh ya, biar bisa lihat kami main basket lagi” ka kila pamit
dengan yang lain
“iya...
makasi ya ka kila, ka ega, ka fasya..”
“daah..”
ka kila hampir mengusap kepalaku sebelum akhirnya tangan ka kila menaruhnya di
kepalanya.
“hueks,
tangan gue yang lembut ngapain ngusap rambut neo”
“hahaha..
lagian lu usil banget”
“udah-udah..
lu juga si kila. Iseng banget godain neo” ega menarik jaket kila dan pergi
meninggalkan ruangan.
“kamu
seneng?”
“iya
ka.. aku seneng, makasi ya ka”
“kamu
laper?”
“lumayan..”
“yaudah
kaka beliin makanan”
“jangan..
aku ga mau ngerepotin. Bentar lagi juga ibu dateng”
“hari
ini ibu kamu ga dateng. Katanya ada acara mendadak. Jadi hari ini yang tugas
jagain kamu.. AKU”
“hmmm”
“jadi..
kamu pengen makan apa?”
“aku
pengen makan bubur ayam aja ka”
“siap..
bubur ayam sebentar lagi datang”
Ka neo pergi mencarikannya untukku.
Ruangan yang tadinya ramai sekarang mendadak sepi. Dihadapanku sebuah leptop
sudah menanti untuk aku mainkan. Film yang ega bawakan ada banyak sekali. Ini
sih kayak persediaan nonton anime selama satu bulan.
Drrrt... ponselku bergetar. Banyak sekali teman-teman
yang simpati dengan keadaanku. Mereka mengirimiku pesan dan juga telefon
beberapa kali menanyai keadaanku. Mereka meminta maaf karena belum bisa datang
karena banyaknya tugas di kampus. Tingkat empat, tingkat terakhir kuliah, wajar
kalau ada banyak tugas. Takut tertinggal dengan yang lain.
Drrrt... ponselku kembali bergetar.
Desy mengirimi sebuah poster lucu di Line. Aaa
kawaii aku membalasnya.
Miss u baby
Miss
u too....
kemudian
aku mengiriminya poster cium.
Get well soon ya..
Aamiin
Desy sama sekali tidak mengajakku
membicarakan masalah tugas-tugas kampus. Dia hanya sesekali mengirimiku
poster-poster lucu sedangkan puspa sesekali mengirimiku foto-foto ketika kami
dulu sering hangout berempat. Membuatku ingin segera masuk kuliah kembali.
Hari ini vidi tidak datang
menjengukku. Mungkin dia sibuk dengan kuliahnya. Aku masih khawatir dengan dia.
Apa hubungannya dengan sertu bsik-bsik saja. Apakah dia makan
dengan teratur atau tidak. dia tinggal disini sendirian. Tidak mempunyai
kerabat dekat sama sekali. Dia pasti sangat kesepian.
I
want to have time machine. Love u as always my sist. Aku membaca status nya
di whatsup dan juga bbm keduanya sama. Aku tahu itu untukku.
“maaf
lama” ka neo datang dengan membawa dua kantong plastik putih.
“yang
ini buat sekarang. Yang ini buat nanti” menunjukkan satu kantong penuh dengan
cemilan.
“bisa
gendut lama-lama ka”
“gapapa..
ntar kalo pipi kamu chubbi, aku cubit-cubit terus”
“ye...”
Ka neo menyiapkan makananku. Di
samping leptopku. Menggesernya agar muat. “mau disuappin?” tanyanya.
“ah..
engga ka.. aku bisa” aku malu. “kaka ga makan?” tanyaku balik.
“kaka
nanti aja makannya”
“aa
nggak bisa.. kalo aku makan,
kaka juga harus makan”
“tunggu
kamu selesai dulu”
“kaka
makan. Kalo kaka ga makan aku ga makan” ucapku.
“aaaaaaa”
aku menyuapinya satu sendok penuh. Menunggu agar dia membukakan mulutnya.
“aaam..
pinter”
Kulihat pasti ka neo tersipu malu.
“kenapa malah jadi kaka yang disuapin?. Dimana-mana yang sakit yang disuapin”
ucapnya sambil tersipu.
“lagian
susah banget disuruh makan”
“iyaa
deh.. kaka makan..”
“naah
gitu dong.”
Hubunganku dengan ka neo memang
masih belum pasti. Perasaanku ke dia sepertinya sudah pasti. Aku sendiri tidak
tahu apa ini memang perasaan yang nyata atau hanya perasaan yang sementara.
Dari banyak kejadian entah kenapa aku malah berani menarik kesimpulan kalau ka
neo menyukaiku. Anehnya sampai sekarang ka neo sama sekali tidak mengungkapkan
perasaannya. Padahal ada banyak kesempatan yang dapat dia gunakan. Sepertinya
aku mulai mengharapkan sesuatu dari ka neo.
“Besok
kamu udah boleh pulang” begitu ucap pa dokter.
Aku senang bukan main. Aku sudah rindu sekali dengan
kamarku, dengan kampus, aku juga sudah rindu untuk menginap dirumah vidi dengan
desy dan juga puspa. Bosan sekali dengan dekorasi ruangan rumah sakit yang
monoton. Pagi sarapan datang dengan obat, kemudian suster mengecek kondisiku,
piring sarapanku di cek, kemudian siang makan siang datang, dokter datang mengecek
beberapa hal, sore piringku kembali di cek, sampai malem suster terakhir datang
mengecek kembali.
Aku hampir tidak pernah keluar
ruangan selain dengan ka neo yang mengajakku jalan-jalan pagi dan jalan-jalan
sore. Kalau ka neo tidak datang aku diam didalam ruangan.
Lebih
senang menghabiskan waktu menonton anime yang diberikan ega kepadaku.
0 komentar:
Posting Komentar