5 Okt 2015

MENGHADAPI PERTENGKARAN KELUARGA

Istilah Broken Home sudah seringkali kita dengar atau mungkin kita rasakan sendiri. Hal seperti ini hampir merajalela karena 2 dari 5 orang yang saya kenal mengalaminya (bukan berdasarkan survei, tapi berdasarkan persahabatan). Dari hal biasa sampai hal yang luar biasa entah itu, sulit sekali berkomunikasi dengan orang tua atau bahkan terjadinya hubungan yang searah. Beberapa remaja yang masih labil bila menghadapi pertengkaran keluarga mereka dengan mudahnya menarik kesimpulan, membuat pernyataan bahwa keluarganya 'Broken Home'. Namun pada dasarnya jika kita berfikir lebih jauh, tidak ada seorang pun anak didunia ini yang ingin mengalami 'broken home' oleh karena itu jika kita mengalami permasalahan yang biasa, sebisa mungkin untuk berfikiran jernih.. 'ah hanya salah paham, bisa diatasi', .. 'mungkin mereka kecapaian kerja, coba buatin makanan atau minuman deh biar mereka seneng'... jika hal seperti itu masih berbentuk hitungan jari dalam bulan mungkin kita tidak begitu perduli dan lebih sering melakukan aksi 'Perukunan' entah ngebadut, ngelawak, dsb. namun jika yang terjadi sudah diluar batas, setiap hari atau bahkan dalam seharipun bukan hanya sekali sudah pasti kebanyakan dari kita pasti akan melakukan suatu aksi 'Pelarian' dan 'Penutupan'. 

Pelarian dalam situasi seperti ini, contohnya pergi menjauh dalam kisaran waktu hanya untuk merefresh fikiran namun ada pula yang memerlukan waktu lebih lama atau bahkan kabur dari rumah.
Selanjutnya Penutupan yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana anak tersebut mengucilkan dirinya sendiri dan tidak mudah bergaul (hanya bergaul dengan orang tertentu karena takut tersakiti - terlalu sensitif).

Memang menyedihkan jika hal ini sampai terjadi dalam kehidupanmu. Karenanya dibawah ini ada beberapa tips menghadapi pertengkaran keluarga.

Jika orang tua seringkali bertengkar dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kita tiru, jika terlanjur mendengar maka lupakan. Seperti kamu ketika datang kesekolah atau kampus : Datang - Dengarkan - Lupakan. Datang - Kerjakan - Lupakan.
Hal yang seharusnya kalian lakukan bukan menyalahkan, namun cari tahu apa yang membuat pertengkaran tersebut terjadi. Jika memang memungkinkan jadilah penengah antara keduanya, saling menasehati.(kebanyakan orang tua menganggap anaknya masih kecil atau tidak tahu apa-apa-- inilah pola orang tua yang salah) Jika yang terjadi seperti dalam tanda kurung sebelumnya kalian bisa menggunakan metode lain seperti mengobrol ketika sikon memungkinkan, ketika ada kejadian yang serupa ditelevisi kalian menyindir secara halus, dsb. Orang tua pasti memikirkan apa yang anaknya ucapkan.

Jika ternyata pertengkaran yang terjadi mengenai uang. Ketahuilah.. uang tidak dapat membeli segalanya. Belajarlah bersyukur dengan keadaan saat ini karena bisa jadi kita masih lebih beruntung dari orang lain diluar sana. Jika orang tua mu dalam keadaan kalap dan lupa akan itu, maka nasehatilah.
bukan malah kamu ikutan ngomongin uang-uang-uang, kalau perlu katakan kepada mereka 'Aku rela tidak sekolah, Aku rela ikut bekerja, asalkan kalian tidak bertengkar' tentunya dengan kesadaran kalian sendiri karena kalian ingin mengubahnya.

Pertengkaran karena wanita lain, ini adalah titik yang paling sering membingungkan. Segala hal yang akan kita perbuat kita harus memperhitungkannya, apakah menyakiti hati Orang tua ataukah kita sendiri.

Memang benar, saat pertengkaran terjadi sudah pasti menyimpan luka dihati kita namun jangan sampai kita ikut menyakiti hati kedua orang tua kita.

Apa saja yang sebaiknya kita lakukan:
1. Berdiam dirilah dikamar. tidur akan mengurangi emosi kita. atau dengarkan musik bahagia.

2. Pecahkan sesuatu agar mereka tahu jika pertengkaran mereka terlalu keras terderngar oleh kita atau bahkan tetangga kita -- setidaknya itu akan membuat mereka agak malu.

3. Pergi ketempat Ibadah -- ini adalah tempat yang menenangkan (sebisa mungkin aib keluarga hanya kitalah yang mengetahui)

4. Jika memang semuanya tidak sanggup kamu tampung sendiri, kamu bisa berkeluh kesah kepada Guru Pembimbingmu, atau sahabatmu, atau siapapun orang yang kamu percayai yang dapat memberikanmu kenyamanan dan cara berfikir yang positif (dalam hal ini kamu harus pintar-pintar memilih dan menimbang baik buruknya).

Kurang lebih itulah beberapa tips yang dapat saya bagi. Semoga berbahagia. aamiin.

http://dainusantara.com/wp-content/uploads/2013/11/broken-home.jpg
http://depresi.net/wp-content/uploads/2015/06/anak.jpeg
http://cdn0-e.production.liputan6.com/medias/641789/big/kabur-rumah-140220b.jpg
https://nwditcenter.files.wordpress.com/2014/04/tipsujian.jpg?w=648
https://kadekherda.files.wordpress.com/2014/10/bahagia-itu-sederhana.jpg
http://9a2910a3c43b886bd357-f967dc36c9e525045f8ae351056b0bae.r50.cf2.rackcdn.com/13307629__44716b606afba91e802bd4420f07d8a7.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWhv88OECn0a9R6b8c_Z-6PUnJR5MgP0jU87MAl3VHDXFrIOehq7F5doM2qsC0uyIZUAd8LPLoPIsR89vIa2oAKa4CdYjo9kUvkbV-mcOTgxTLeFiE-_pndO6DT-WNs1-TO7EeIuDQEtL0/s1600/pecah+gelas.jpg
http://tafaqquhstreaming.com/wp-content/uploads/2015/06/128-manfaat-dan-keutamaan-shalat-dhuha-yang-perlu-diketahui.jpg
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1396232929.jpg

0 komentar:

Posting Komentar