13 Mei 2016

Sesil Kucingku

"Sesil"
Hari ini aku kembali mengajak kucing tercintaku berbicara. Curhat dengan berbagai hal kejadian yang aku alami. Hanya dia yang paling mengerti aku, yang selalu ada, yang tau kapan aku ingin ditemani dan kapan aku ingin sendiri.
Kalau pun dia ga ada, sudah pasti aku culik dan aku gendong masuk kekamarku.
"berhenti.. hari ini pun seperti ini"
Tidak ada makanan di meja, tidak ada satupun orang dirumah ini selain aku.
Rasanya jenuh selalu seperti ini. Semuanya sibuk dengan kehidupan mereka.
Kemana semua orang pergi saat aku butuh teman untuk bermain, teman untuk berkeluh kesah. Hari ini pelajaran di sekolah sama sulitnya dengan kemarin. Aku tidak mengerti sama sekali tentang teorema pythagoras. Mataku terpaku dengan papan tulis namun anganku melayang jauh pergi bersama Rio.
Andai aku anak yang ikut serta dikegiatan OSIS, mungkin aku bisa berbicara leluasa dengan dia. Bisa dekat, bisa bermain bersama. Aku selalu merasa aneh, tidak pede dengan banyak hal. Baju, wajah, penampilan, poni, jerawat. argh....
cuma sesil yang paling mengerti aku.
"Sesil.. Sesil.."
Bantalan tangan kamu empuk. Suka banget megang bantalan-bantalan tangan kakimu. Sesil... apa kamu pernah merasa kesepian?
kadang aku pengen tau, apa yang kamu pikirin atau pengenin. Kenapa kamu bisa apal sama majikan kamu.. emangnya aku pake minyak wangi kucing?.

 aku bosan dengan kehidupanku.

0 komentar:

Posting Komentar